Minggu, 10 Juni 2012

Di kala Senja

Langit hampir gelap 
Penuh cahaya matahari berbinar terang 
Terpancar cahaya yang semu nan kelabu 
Burung gereja terbang kesana kemari untuk lelap malamnya 
Terbinar cahaya langit yang ingin menutup tugasnya yang telah hampir usai 

Di kala senja'ku terduduk termenung 
Menghayal demi khayal 
Merindu tak berindu 
Aku termenung dan terdiam dalam heningnya senja berkelabu 
Menatap cahaya yang hampir menutup permukaannya 
Dan hanya senja yang menemani'ku dalam sepi 

Di kala senja 
Ku menangis 
Mengadu hati yang tak pernah tentu arahnya 
Aku berjalan demi setapak 
Aku lempar semua perasaan resah'ku pada senja 

Senja yang hampir hilang kini menjadi saksi hidup'ku 
Aku yang termenung dalam sepi 
Terbinar cahaya matahari yang hampir hilang 
Yang selalu meghiasi hari'ku dengan secercah cahaya suci 
Aku kembali mengadu kepada senja 

Senja yang diam dan membisu 
Aku terpubgkiri dalam angannya kalbu 
Awan gelap'pun datang dan menghapiri'ku 
Bintang berbinar dengan indah 
Dan sang bulan purnama memantul cahayanya 

Kini senja telah hilang 
Akankah esok aku bisa kembali berjumpa dan mengadu hati kepada senja??? 

Aku selalu menunggu senja hanya ia yang mengerti perasaaan'ku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

:)