Seorang Ibu Kepada anaknya

Ibu bagaikan seorang Ratu yang bijaksana. Ibu sangat sayang kepada anaka-anaknya, namun dibalik itu semua saat anaknya masihbalita ia rela mengemong anaknya sampai larut malam dan rela tak beristirahat demi sang anak, saat anak itu beranjak umur 6tahun si anak rewel dan meminta barang ia mauinya, saat pubertas (masa SMP) si anak sudah berani mengatakan sang ibu yang seturutnya tidak diucapkan dan tentu hati si ibu penuh rasa sabar melihat si anak yang bersikap sepert itu, tumbuh menjadi remaja yang teguh si anak berani berbohong kepada sang dan selalu pulang larut malam pada hal sang menunggu anaknya pulang sampai pagi dan tak tidur semalaman. Dan beranjak dewasa sang ibu rela bekerja untuk anaknya yang sudah duduk di bangku kuliah yang selalu rela menjual semua perhiasan yang ia punya untuk anaknya agar lulus kuliah dan menjadi seorang sarjana. Saat anak tersebut sudah lulus dan sudah bekerja menjadi sukses, si anak bertanya kepada sang "Ibu aku ingin menikah" si Ibupun menjawab "Terserah kamu saja kapan yang penting kamu bahagia". Disaat resepi pernikahan tiba sang anak menangis dan meminta maaf kepada sang ibu dan berlutu kpadanya ia pun berkata "Ibu maafkan aku bila aku salah kepadamu,ibu maafkan aku bila selama ini aku telah mengecewakanmun dan ibu terima kasih kau telah menjagaku sampai saat ini" si Ibu menangis dan mengurai air mata melihat si anak bertekuk lutut di pangkuannya, kemudian si Ibu menghapuskan air mata yang sudah terjatuh di wajah anaknya.